Jumat, 25 November 2011

broken heart

aku tidak melihat apa apa kecuali langit
yang seolah kaca dan kini pecah
suaranya jauh, mungkin gemuruh
aku hampir tak mengenali apa apa, kecuali
teringat semua yang kini serpih: dulu pernah utuh
di sekitar kaki melangkah, di sekitar aku mengaduh,
di sekitar bulan di dalam mataku, di sekitar
almanak dan hari hari hujan dalam potret
tinggal sesuatu yang pecah dan berhamburan
aku memungut keping kepingnya. menyimpannya
setelah sia sia menjadikan mereka satu
aku mengusap darah yang mengalir,
aku menahan kenangan yang membanjir
aku meraba sebuah peta yang luntur, seluruh
jalan di dalamnya hancur
sebuah kota yang selamat telah membuatku tersesat
asing bagi suaraku, aneh bagi cara bicaraku
dan beribu hari kemudian, baru aku berhasil
kembali. menemukan alamat. ketika tanah sunyi
alang alang telah tinggi. dan hutan memagutku,
untuk di tembus lagi, dan angin memberiku gurun,
untuk di jarah lagi.

aku tidak melihat apa apa, kecuali luka
yang berkilau. ingin kugambar mata angin baru
agar tak ada lagi utara, timur, selatan dan barat
yang senantiasa memabukkan masa lalu.
tulisan di diary 26/11/86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar